Protokol Jaringan
Protokol Jaringan (Protokol Netware,UDP,dll)
Developer : Khusnul Khotimah
Adviser : Selamet Hariadi
Hari ini saya akan sedikit membahas tentang Protokol Jaringan, diantaranya :
A. Protokol Netware
B. Protokol UDP
C. Sejarah dan Arsitektur TCP/IP
D. Protokol pada jaringan peer to peer
E. Setting IP pada Windows dan Linux
F. Perbandingan model OSI dan TCP/IP.
Selamat memperhatikan :)
3.Penggunaan UDP
UDP
sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam
arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang
dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan
ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya
adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail , FTP (
File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP ( Hyper Text Transfer
Protocol ) untuk aplikasi web, NNTP ( Network News Transfer Protocol) untuk
distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan
protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan
TCP/IP.
5) Tuliskan alamat IP yang dikehendaki, misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda (alamat IP bersifat unik).
7) Jika reply berhasil berarti komputer sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
A. Protokol Netware
B. Protokol UDP
C. Sejarah dan Arsitektur TCP/IP
D. Protokol pada jaringan peer to peer
E. Setting IP pada Windows dan Linux
F. Perbandingan model OSI dan TCP/IP.
Selamat memperhatikan :)
A. PROTOKOL
NET WARE
1.Pengertian protokol net ware
Protokol
Netware adalah, Sistem operasi (operating system) jaringan yang dikembangkan
oleh Novell, dan protokol jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
client dalam network.
2.Sejarah singkat protokol net ware
NetWare berkembang dari konsep yang sangat sederhana: file sharing,
bukan disk berbagi. Pada tahun 1983 ketika pertama versi NetWare dirancang,
semua produk lainnya bersaing didasarkan pada konsep berbagi langsung
menyediakan akses disk.
Novell alternatif dari pendekatan telah divalidasi oleh
IBM pada tahun 1984 dan membantu mempromosikan produk mereka. Dengan Novell
NetWare, ruang disk yang dipakai bersama-sama dalam bentuk NetWare volumes,
dibandingkan volume ke DOS. Klien menjalankan MS-DOS akan menjalankan khusus
menghentikan dan tinggal penduduk (tsr) program yang memungkinkan mereka untuk
peta lokal huruf drive ke volume NetWare. Klien harus masuk ke server untuk
bisa mengembangkan peta volume, dan akses dapat dibatasi sesuai dengan nama
login. Demikian pula, mereka dapat terhubung ke printer bersama berdedikasi
pada server, dan cetak seperti printer yang terhubung secara lokal.
Pada akhir
1990-an, dengan konektivitas Internet booming, Internet’s TCP / IP protokol
menjadi dominan di Lans. Novell telah memperkenalkan terbatas TCP / IP dukungan
terhadap klien file dan layanan cetak biasanya terkait dengan NetWare telah
diperkenalkan di NetWare v5.0 (dirilis pada 1998).
Pada awal-ke-pertengahan
tahun 1980-an Microsoft memperkenalkan mereka sendiri dalam sistem LAN LAN
Manager berdasarkan bersaing NBF protokol. Awal dalam upaya untuk otot pada
NetWare tidak berhasil, tetapi ini berubah dengan masuknya perbaikan jaringan
dukungan pada Windows untuk Workgroups, dan kemudian sangat sukses Windows NT
dan Windows 95. NT, terutama yang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh
NetWare, tetapi pada suatu sistem yang juga bisa digunakan pada desktop, dan
lainnya yang terhubung langsung ke desktop Windows NBF adalah dimana sekarang
hampir universal.
B. PROTOKOL UDP
1.Pengertian protokol UDP
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol
lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(Unreliable), tanpa koneksi (Connectionless) antara host-host dalam jaringan
yang menggunakan TCP/IP UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut :
a)Connectionless
(Tanpa koneksi) :
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar
informasi.
b)Unreliable
(tidak andal) :
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai
datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah
didefinisikan
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim
pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam
sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification. UDP
menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan
UDP.
2.
Karakteristik UDP
UDP memiliki
karakteristik-karakteristik berikut:- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak
menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
- UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
- UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP
3.Penggunaan UDP
- Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
- Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
- Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
C. SEJARAH DAN ARSITEKTUR TCP/IP
1.Sejarah
Internet Protocol dikembangkan
pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) pada tahun
1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan
interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing
jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda.
Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX.
Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX.
2.Arsitektur
Adapun fungsi rincian masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah :
a)Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang
mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb.
Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan
yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
mengintegralkan ber bagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
b) Network
Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI.
Lapisan ini mengatur peny aluran data frame-frame data pada media fisik yang
digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi
dan koreksi kesa lahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol
yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk ja
ringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb
c) Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah lu as (worldwide Internet)
beberapa tugas penting dalam lapisan ini :
c) Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah lu as (worldwide Internet)
beberapa tugas penting dalam lapisan ini :
·
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan
alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan
Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing ) pada
jaringan TCP/IP berada pada level ini (software ), maka jaringan TCP/IP
independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
·
Routing , yakni menentukan ke mana datagram akan
dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless , proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim
tidak memiliki kendali terhadap paket yang di kirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari penerima ke tujuan
d) Transport
Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to
end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada
sisi penerima adal ah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
·
Flow
Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus
diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan
kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
·
Error
Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi
yang bisa digun akan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan.
Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak
akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang
mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup
berartii.
D.PROTOKOL PADA JARINGAN PEER TO PEER
Jaringan peer to peer adalah sebuah jaringan komputer dimana setiap
komputer disusun dan dihubungkan satu sama lain tanpa adanya kontrol terpusat
yang berperan sebagai server murni. Setiap komputer yang ada dalam jaringan
peer to peer menawarkan layanan yang sama sehingga server bisa sebagai client
atau client juga bisa sebagai server. jaringan peer to peer cocok digunakan
untuk jaringan dengan kapasitas kecil
E. SETTING IP PADA WINDOWS DAN LINUX
1.Pada windows :
1) Buka Start
2) Kemudian klik
control panel
3) Network
Connection, Klik kanan pada Local Area
Connection
4) Lalu pilih properties pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP)
dan klik Properties
5) Tuliskan alamat IP yang dikehendaki, misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda (alamat IP bersifat unik).
6) Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah ping
192.168.1.182
7) Jika reply berhasil berarti komputer sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
Cek koneksi
dengan PC lain. Hubungkan keduanya dengan kabel LAN. Buka command prompt dan
ketikkan ping ipAddress (milik PC lain). Jika reply berhasil berarti kedua
komputer telah terhubung.
2.Pada Linux
Untuk
setting jaringan di Linux mungkin agak susah karena kita tidak biasa dengan OS
yang satu ini, tapi tetap perlu dicoba ya teman-teman :D Untuk setting jaringan
di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI. Melalui command
line: Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya
dengan settingan yang diinginkan. Caranya :
1)Buka Terminal, jalankan perintah : sudo nano /etc/network/interface
2) Misalnya
kita mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru
seperti ini :
IP: 192.168.1.120
IP: 192.168.1.120
Subnet mask / Netmask: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.1.254
Yang perlu kita lakukan adalah menambahkan barisberikut ini:
Yang perlu kita lakukan adalah menambahkan barisberikut ini:
auto eth0 iface eth0
inet static address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3) Save, dengan
menekan Ctrl – X – Y Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita
perlu mengedit /etc/resolv.conf:
a)Buka terminal, jalankan perintah ini : sudo nano /etc/resolv.con
b) Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini: nameserver 8.8.8.8
a)Buka terminal, jalankan perintah ini : sudo nano /etc/resolv.con
b) Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini: nameserver 8.8.8.8
c)
Setelah
semua settingan diatas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau
mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada terminal: sudo
/etc/init.d/networking restart
melalui
GUI :
·
Klik-kanan
pada icon networkmanager (ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit
Connections.
·
Pada tab
Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
·
Masuk ke tab
IPv4 Settings dan isi settingannya :
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
·
Setelah
settingan selesai diisi, klik Apply
·
Klik pada NetworkManager dan pilih settingan
yang baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti telah
berhasil
F. PERBANDINGAN MODEL OSI DAN TCP/I
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar